Gerimis pagi itu menenangkan mereka menuju pulau, kabut rumah mu
Kelimis rerumputan basah membasuh tapak kaki kaum pengerajin yang
Menghantar sisa kenangan sesaat, lalu doa keberangkatan untukmu
Mengundang alur laut dalam menerima berkas terumbu, bekal hidupmu
Engkau kini berkhotbah tentang Negri yang pernah kita idamkan
Negri pepohonan purba yang membagi aroma sedap waktu dalam keabadian
Wajah kekasih mu,
begitu dekat laut dan muara sungai pelayaran cinta mu
Cinta yang payau